Imunisasi Syari'ah Penangkal Penyakit & Virus


oleh: Abu Ubaidah As Sidawi

Kesehatan adalah nikmat yang sangat mahal. Demi kesehatan, seorang rela mengorbankan harta, waktu dan tenaga, bahkan terkadang demi kesehatan seorang mengorbankan keimanan dan aqidah dengan mendatangi para dukun dan pengobatan-pengobatan alternatif berbau mistik yang menjamur akhir-akhir ini.

Seiring dengan kebutuhan manusia akan kesehatan, banyak bermunculan para dokter yang terasa kurang terus jumlahnya, banyak berdiri  rumah sakit hampir di setiap kota, dan banyak dibuat obat-obatan dengan berbagi jenisnya.  

Namun anehnya, seiring dengan itu semua, banyak pula bermunculan penyakit-penyakit aneh yang tak dikenal sebelumnya, diantaranya adalah virus corona China yang bikin geger dan heboh sekarang ini sehinga sebagian kalangan ketakutan dan panik secara berlebihan. 

Islam sebagai agama yang sempurna tak pernah melalaikan masalah kesehatan dan pengobatan, karena kesehatan itu memiliki dua sumber utama:

Pertama: Menjaga kesehatan sebelum jatuh sakit/Langkah Preventif

Tentang hal ini, Islam telah menganjurkan kepada kita untuk menjaga kesehatan sebagai tindakan preventif sebelum datangnya penyakit,  diantaranya adalah:
  1. Senantiasa berdzikir kepada Allah, beribadah kepadaNya,  serta berdoa kepada Allah.
  2. Menghindari segala kemaksiatan karena kemaksiatan adalah biang segala penyakit.
  3. Mengatur pola makan, memakan makanan yg halal dan menjauhi makanan haram,  dan tidak berlebihan dalam makan.
  4. Menjaga kebersihan badan,  pakaian dan lingkungan.
  5. Mengkonsumsi madu, jintan hitam, kurma dan lain sebagainya untuk menguatkan ketahanan tubuh.


Demikian pula langkah-langkah preventif lainnya sebagai imunisasi bagi kekebalan tubuh dari terserang penyakit. (Lihat buku "Imunisasi Syariah" karya Dr. Muhammad Arifin Badri) 

Kedua: Berobat apabila jatuh sakit

Tentang hal, Nabi kita Muhammad telah menganjurkannya seraya mengatakan:

يَا عِبَادَ اللَّهِ تَدَاوَوْا فَإِنَّ اللَّهَ لَمْ يَضَعْ دَاءً إِلاَّ وَضَعَ لَهُ شِفَاءً أَوْ قَالَ دَوَاءً إِلاَّ دَاءً وَاحِدًا ». قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا هُوَ قَالَ:«الْهَرَمُ»
“Wahai hamba Allah, berobatlah  kalian semua. Tidaklah Allah menurunkan penyakit kecuali Allah menurunkan juga obatnya kecuali satu penyakit.  Mereka bertanya: penyakit apa itu wahai rasulullah?  Beliau menjawab: "Pikun”. (HR. Ahmad,  Tirmidzi,  Abu Dawud,  dishahihkan al Albani dalam Ghoyatul Maram: 252)

Di antara contoh cara pengobatan Islami yang sangat dianjurkan adalah bekam, madu,  ruqyah dan obatan2 lain baik tradisional maupun modern yang terbukti secara ilmu medis dan tidak bertentangan dengan syariat. (Lihat Ahkamul Adwiyah Fi Syariah Islamiyyah karya Dr.  Hasan bin Ahmad) 

Dan perlu diketahui juga bahwa cara kesehatan dan pengobatan yang telah diajarkan Nabi Muhammad jauh lebih baik daripada kedokteran-kedokteran lainnya.

Maka selayaknya bagi kita semua untuk menghidupan konsep ajaran kesehatan Islami dan selayaknya pula bagi para aktivis kedokteran untuk menghidupkan cara pengobatan syari’ah karena itu jauh lebih mudah dan lebih bermanfaat.        

Mari kita semua menjaga kesehatan kita dab menggunakan kesehatan kita dalam rangka untuk mendekatkan diri kita kepada Allah.    

Komentar

Postingan Populer