Hikmah Rumah Tangga Nabi Ismail


Keluarga adalah induk pendidikan seorang anak, dimana seorang ibu menjadi bagian terpenting dari akhlaq pribadinya. Jika kembali pada siroh nabawiyah, bagaimana dikisahkan ketika nabi Ismail yang sudah berkeluarga dikunjungi oleh ayahnya nabi Ibrahim. Ketika itu nabi Ibrahim menjenguk putranya namun yang didapati dirumah hanyalah istrinya, lalu nabi Ibrahim berkata pada istri putranya tentang  bagaimana keluarganya, suaminya, dan kehidupannya.  Namun yang  terlontar dari istrinya hanya keluhan bahwa ‘suamiku jarang di rumah ia jarang memenuhi kebutuhanku, bahkan ia lama dalam bepergian’. Mendengar itu nabi Ibrahim berpesan padanya untuk menyampaikan jika suaminya pulang ‘sampaikan pada suamimu untuk mengganti palang pintu rumahnya’ dalam riwayat lain mengatakan untuk mengganti ‘tangga rumahnya’.

و من اياته أن خلق لكم من أنفسكم أزواجا لتسكنوا اليها و جعل بينكم مودة و رحمة انّ في ذالك لأّيت لقوم يتفكرون‘Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari lawan jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Seseungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir’ {Ar-Rum : 21}

Setibanya nabi Ismail di rumah maka sang isteri menyampaikan bahwa ada yang lelaki tua yang mencarinya, karena tidak bertemu maka ia hanya berpesan untuk mengganti palang pintu rumahnya. Nabi Ismail yang tau maksud pesan dari ayahnya ini, maka nabi Ismail menceraikan istrinya tersebut dan menikah lagi. Selang beberapa tahun setelahnya nabi Ibrahim berkunjung lagi pada putranya, namun yang ia dapati di rumah hanyalah istrinya seorang. Nabi Ibrahim lalu menanyakan bagaimana kondisi keluarganya, suaminya, bahkan kehidupannya. Dan jawaban istrinya ‘Alhamdulillah suamiku dia lelaki sholih, dia pergi untuk menyeru manusia pada Alloh’. Mendengar itu nabi Ibrahim menitipkan pesan  untuk mengokohkan rumahnya, setibanya nabi Ismail sang istri lalu menyampaikan pesan dari lelaki tua yang tadi mencarinya, nabi Ismail yang tahu maksud dari pesan lalu berkata pada istrinya ‘ketauhilah bahwa dia adalah ayahku’.

Terlihatlah bagaimana peran seorang wanita sholihah di dalam hubungan suami dan istri dengan keluarganya. Dan di sisi lain ketika memutar memori pada kisah nabi Musa yang dihanyutkan lalu ditemukan oleh asiyah binti mahazim isteri fir’aun, diantara hikmahnya bahwa asiyah adalah seorang wanita sholihah maka Alloh percayakan padanya untuk membesarkan seorang nabi, karena dari  seorang wanita sholihah tersebut akan muncul penerus generasi. Maka jelas Alloh memerintahkan laki-laki ataupun perempuan  untuk mencari pasangan yang sholih atau sholihah.

Rosulullah shollahu ‘alaihiwasallam  bersabda  di dalam hadits beliau yang mulia tentang keutamaan wanita sholihah yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Amr bin ‘Ash:

الدنيا متاع وخير متاع الدنيا المرأة الصالحة  – رواه مسلم
“Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita sholihah“ (HR. Muslim)

Semoga Alloh jadikan kita sebagai hamba yang terus memperbaiki diri dan istiqomah dalam kebaikan. Dan Alloh jadikan kita diantara hamba-hambanya yang sholih dan sholihah.

Komentar

Postingan Populer