Kenapa Wanita Lain Terlihat Lebih Cantik Daripada Istri Kita


Seorang pria  berkata : Ketika aku dulu begitu takjub dengan isteriku, seakan-akan dalam pandanganku tidak ada wanita yang Allah ciptakan secantik dia di alam semesta ini.

Tatkala kupinang dirinya, kulihat banyak wanita lain yang sama (cantiknya) dengan dirinya.

Tatkala kunikahi dirinya, kulihat banyak wanita lain yang lebih cantik dari dirinya.

Setelah pernikahan kita berjalan selama beberapa tahun, kulihat bahwa setiap wanita lain lebih cantik dari isteriku.

Lalu seorang Syaikh berkata : Maukah kamu saya beritahukan yang lebih buruk dan lebih jelek dari hal tersebut?

Pria tersebut menjawab : Tentu saja

Lalu Syaikh melanjutkan : Sekiranya kamu menikahi semua wanita di dunia ini, niscaya anjing buluk betina di jalanan kampung adalah lebih cantik daripada seluruh wanita di dunia ini.

Pria tersebut tersenyum simpul, lalu berkata : Kenapa Anda sampai berkata demikian wahai Syaikh?

Syaikh pun menjawab : Karena masalahnya bukanlah pada isterimu

Namun masalahnya adalah apabila seseorang telah diberi, hatinya menjadi tamak dan matanya liar / mata keranjang.

Rasa malunya kepada Allah telah hilang sehingga tidak mungkin matanya terisi melainkan dengan tanah kuburannya sendiri.

Sebagaimana sabda Nabi Shallallahu alaihi wa Salam

"Tidaklah seorang anak Adam dapat memenuhi matanya kecuali dengan tanah, dan dapat bertaubat kepada Allah melainkan orang-orang yang mau kembali."

Wahai pria, masalahmu sebenarnya adalah karena dirimu sendiri tidak bisa menundukkan pandanganmu dari segala hal yang diharamkan Allah.

Apakah kamu ingin agar isterimu bisa kembali seperti semula (yaitu menjadi wanita paling cantik sedunia)?

Pria tersebut menjawab : iya

Syaikh mengatakan : TUNDUKKAN PANDANGANMU

Allah Ta'ala berfirman :

"Katakan kepada laki-laki beriman agar menundukkan pandangan mereka dan menjaga kemaluan mereka. Yg demikian ini adalah lbh suci bagi mereka, dan sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala apa yang mereka kerjakan." [QS An-Nur:30]

Jazakumullahu khayran
Artikel

Al-Wasathiyah wal I'tidâl

Komentar

Postingan Populer