I'tikaf di 10 Masjid Berbeda di Jakarta

Saya akan berbagi pengalaman i'tikaf di 10 masjid berbeda di Jakarta dan sekitarnya di 10 hari terakhir Bulan Ramadhan tahun 1444 Hijriah atau tahun 2023. I’tikaf secara bahasa berarti menetap pada sesuatu. Sedangkan secara syar’i, i’tikaf berarti menetap di masjid dengan tata cara yang khusus disertai dengan niat.

Dari Abu Hurairah, ia berkata,

كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – يَعْتَكِفُ فِى كُلِّ رَمَضَانَ عَشْرَةَ أَيَّامٍ ، فَلَمَّا كَانَ الْعَامُ الَّذِى قُبِضَ فِيهِ اعْتَكَفَ عِشْرِينَ يَوْمًا

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa beri’tikaf pada bulan Ramadhan selama sepuluh hari. Namun pada tahun wafatnya, Beliau beri’tikaf selama dua puluh hari”.

Hendaknya ketika beri’tikaf, seseorang menyibukkan diri dengan melakukan ketaatan seperti berdo’a, dzikir, bershalawat pada Nabi, mengkaji Al Qur’an dan mengkaji hadits. Dan dimakruhkan menyibukkan diri dengan perkataan dan perbuatan yang tidak bermanfaat.

1. Masjid Istiqlal

Masjid Istiqlal menjadi tempat yang nyaman untuk beri'tikaf karena menyediakan berbagai program menarik seperti tilawah di malam hari, salat tahajud berjamaah, dan sahur gratis.


Tujuan awal kami sebenarnya ingin i'tikaf di Masjid Baitul Ihsan Bank Indonesia. Namun, ketika saya datang ke sana ternyata masjid tutup dan tidak menyediakan tempat untuk i'tikaf. Jadi, kami melanjutkan perjalanan ke Masjid Istiqal.

Masjid Istiqal merupakan masjid terbesar di Indonesia bahkan di Asia Tenggara yang terletak di dekat Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat. Sebagai informasi awal, tempat parkir berada di basement dan dikenakan biaya parkir per jam nya. Setelah memasuki ruang utama sholat berjamaah, kami menemui banyak jamaah lain yang sedang melakukan i'tikaf. Kami merasa cukup nyaman untuk tidur dan beribadah di sana. Mungkin, tidur sedikit terganggu karena ada pengajian sampai tengah malam. Sekitar jam setengah 3 pagi, ada kegiatan sholat tahajud berjamaah selama satu jam. Sekitar jam setengah 4 pagi, panitia membagikan makanan sahur untuk para jamaah yang sedang i'tikaf. Kami tidak perlu khawatir tidak kebagian karena makanan yang dibagikan sangat banyak dan cukup untuk semua jamaah.

2. Masjid Agung Sunda Kelapa

Masjid Agung Sunda Kelapa menyediakan fasilitas yang nyaman untuk i'tikaf di Bulan Ramadhan terutama untuk ibadah Sholat Tahajud.


Masjid Agung Sunda Kelapa terletak di Menteng, Jakarta Pusat. Masjid ini sangat diminati banyak jamaah untuk melakukan i'tikaf di Bulan Ramadhan. Menurut pendapat saya, fasilitas untuk tidur di masjid ini kurang nyaman karena ruangannya tidak terlalu besar dan terlalu banyak orang yang i'tikaf. Namun, kami terkesan saat waktu sholat tahajud berjamaah. Suasana sholat tahajud sangat emosional terlebih lagi saat lampu masjid dimatikan. Suasana menjadi hening hanya terdengar suara imam sholat dan beberapa isakan tangis dari jamaah yang ikut sholat tahajud.

Setelah selesai sholat tahajud, panitia masjid membagikan makanan sahur gratis kepada para jamaah. Antusias jamaah untuk mengikuti kegiatan i'tikaf di masjid ini sangat besar bahkan saya menemui seorang influencer (stand up comedian) ikut i'tikaf.

3. Masjid Agung Al Azhar

Masjid Agung Al Azhar menyediakan fasilitas yang cukup nyaman untuk i'tikaf terutama kajian setelah sholat tarawih.


Masjid Agung Al Azhar terletak di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Saat tiba di sana, kami langsung mengikuti kajian malam sampai sekitar jam setengah 11 malam. Untuk tempat tidur sudah disediakan di lantai bawah. Namun, untuk sahur ternyata harus punya kupon agar bisa mendapatkan makanan sahur. Jadi, kami harus pergi ke luar untuk cari makan sahur. Kami agak kesusahan cari makan di luar karena hanya sedikit warung yang buka di sekitar sana. Alhamdulillah, kami menemukan warung pecel lele di pinggir jalan dan masih sempat sahur.

4. Masjid Ar Raqib

Masjid Ar Raqib menyediakan fasilitas yang nyaman untuk i'tikaf. Namun, masjid ini hanya terbatas pada pegawai BPKP dan keluarga saja.


Masjid Ar Raqib terletak di kantor BPKP Jalan Pramuka, Jakarta Timur. Saya cukup rutin melakukan i'tikaf di masjid ini setiap tahunnya. Tidak terlalu banyak yang i'tikaf di sini karena masjid ini memang khusus untuk pegawai BPKP dan keluarganya saja. Sebaiknya jamaah membawa alas tidur dan selimut karena ruang di dalam masjid cukup dingin. Terkadang ada kegiatan sholat tahajud berjamaah saat tanggal ganjil. Selain itu, panitia sudah menyediakan makanan untuk sahur secara gratis kepada jamaah yang sedang melakukan i'tikaf.

5. Masjid Dakwah Islam

Masjid Dakwah Islam menyediakan fasilitas yang memadai bagi jamaah yang akan melakukan i'tikaf. Untuk mendapatkan makan sahur gratis, jamaah harus mengambil kupon yang telah dibagi oleh panitia saat malam hari.


Masjid Dakwah Islam terletak di Utan Kayu Utara, Jakarta Timur. Masjid ini berada di dekat rumah saya sehingga saya cukup sering untuk melakukan i'tikaf di ini. Tidak ada kegiatan sholat tahajud berjamaah di sini sehingga jamaah bisa fokus untuk melakukan ibadah seperti tilawah Al Quran, dzikir, atau sholat tahajud sendiri. Panitia menyediakan makan sahur gratis bagi jamaah yang memiliki kupon. Kupon dibagikan saat malam hari kepada para jamaah.

6. Masjid Baitut Taqwa

Masjid Baitut Taqwa adalah masjid Kantor Pusat Bea Cukai yang menyediakan fasilitas untuk i'tikaf. Tidak terlalu banyak yang i'tikaf di sini karena masjid ini khusus pegawai Bea Cukai dan keluarganya.


Masjid Baitut Taqwa terletak di Kantor Pusat Bea Cukai di Pulo Gadung, Jakarta Timur. Pada tahun sebelumnya, kami mencoba untuk i'tikaf di masjid ini, tetapi tidak diperbolehkan karena masjid ini khusus untuk pegawai Bea Cukai. Lalu tahun ini, kami memutuskan untuk sholat tarawih di sini dan dilanjutkan i'tikaf. Untuk masuk ke area kantor, biasanya memakai kartu pegawai atau bisa menggunakan KTP. Setelah sholat tarawih, diadakan kajian malam yang saat itu membahas topik keluarga. 

7. Masjid Agung At-Tin

Masjid Agung At-Tin adalah salah satu masjid terbesar di Jakarta yang menyediakan fasilitas untuk i'tikaf dan tahajud berjamaah. Masjid ini memang cukup besar dan banyak jamaah yang tidur di lantai bawah maupun lantai utama masjid.

Masjid Agung At-Tin terletak di daerah TMII, Jakarta Timur. Saat pertama kali saya ke sini, terkesan masjid ini kurang terawat. Fasilitas kamar mandi hanya sedikit sehingga butuh antri yang cukup lama dengan jamaah lainnya. Sayangnya, panitia tidak menyediakan makanan sahur gratis bagi jamaah sehingga kami harus membeli makan sendiri di luar masjid.

8. Masjid Raya KH. Hasyim Asyari

Saya tertarik dengan masjid ini karena salah satu masjid terbesar di Jakarta. Masjid ini menyediakan fasilitas untuk i'tikaf. Namun, jamaah yang ada di sini sangat sedikit.


Masjid Raya KH. Hasyim Asyari terletak di Jalan Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat. Lokasinya cukup jauh dari rumah saya. Namun, hal itu tidak mengurungkan niat kami untuk i'tikaf di sana. Masjid ini memang besar, tapi jamaah yang i'tikaf maupun sholat berjamaah di sini hanya sedikit mungkin hanya satu/dua shof. Hal yang bagus, panitia menyedia makanan sahur gratis bagi jamaah yang sedang melakukan i'tikaf di masjid ini.

9. Masjid Kubah Emas Dian Al-Mahri

Masjid ini satu-satunya masjid di luar Jakarta yang saya pernah i'tikaf tahun lalu. Selain, tempatnya yang nyaman, panitia juga menyediakan sahur gratis bagi jamaah.


Masjid Kubah Emas Dian Al-Mahri terletak di Kota Depok. Masjid ini terlihat megah dengan kubah emasnya. Pekarangan di sekitarnya luas. Tempat sholat di dalamnya cukup besar dan mewah. Ada sholat tahajud berjamaah dan kajian di malam hari. 

10. Masjid Salman Al Farisi

Menurut saya Masjid Salman Al Farisi adalah masjid salafi, di sini juga menyediakan fasilitas bagi jamaah untuk i'tikaf.


Masjid Salman Al Farisi adalah masjid terakhir saat kami melakukan i'tikaf selama 10 hari terakhir Bulan Ramadhan tahun 1444 Hijriah. Ada kegiatan sholat tahajud berjamaah di masjid ini. Panitia juga menyediakan makan sahur gratis bagi jamaah yang sedang melakukan i'tikaf.

Demikian rangkaian cerita kami saat melakukan i'tikaf di 10 Masjid yang berbeda di Kota Jakarta + Depok. Ibadah i’tikaf bertujuan mulia yaitu untuk menggapai malam lailatul qadar yang punya keutamaan ibadah yang dilakukan lebih baik daripada 1000 bulan. Di antara tujuan i’tikaf adalah untuk menggapai malam tersebut. Dan yang paling utama bila i’tikaf dilakukan di sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan. Mudah-mudahan kita diberikan jalan untuk melakukan ibadah i’tikaf tersebut demi mencontoh sunnah Nabi  Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Semoga Allah memberi taufik pada kita untuk menghidupkan hari-hari terakhir bulan Ramadhan dengan ibadah i’tikaf. Hanya Allah yang memberi taufik dan petunjuk.

Komentar

Postingan Populer